pH Meter Benchtop Batavialab

Kamis, 14 November 2024
pH Meter Benchtop Batavialab

img-1731566635.jpg


pH merupakan derajat keasaman atau kebasaan suatu larutan. Suatu larutan dikatakan bersifat asam apabila memiliki pH dari 0 sampai 6, sedangkan larutan bersifat basa pH-nya mulai dari 8 sampai 14. Jika suatu larutan memiliki pH 7, berarti larutan tersebut merupakan air murni.

Berbagai macam pengukuran pH dilakukan dalam kehidupan di bumi, salah satunya pengukuran pH untuk air sebagai salah satu sumber kehidupan di tengah kondisi alam yang sedang tidak baik-baik saja. Hujan asam akibat polusi udara yang berasal dari pabrik atau industri, PLTU (Pembangkit Listrik Tenaga Uap) yang bahan bakarnya berupa batu bara, asap kendaraan bermotor, dan pembakaran terbuka (pembukaan lahan dan pembakaran sampah) menjadi salah satu penyebab kualitas air menjadi turun bahkan buruk. Akibat hujan asam, pH air yang bisa dan biasa digunakan makhluk hidup menjadi bersifat asam.

Menurut BMKG, pH air yang berasal dari hujan asam memiliki rentang 3 sampai 4 dari kondisi hujan asam yang ekstrem hingga tinggi. Untuk kualitas air yang berasal dari hujan asam yang tidak terlalu buruk berada pada rentang pH 4,1 sampai 5,5. Sedangkan pada hujan ideal, air memiliki pH 5,6 sampai 6.

pH air yang rendah akibat hujan asam yang ekstrim hingga tinggi memiliki dampak buruk bagi kesehatan manusia, kerusakan ekosistem air, kerusakan bangunan akibat korosi, serta bagi dunia tumbuhan, pertanian dan pangan. Dampak bagi kesehatan dapat ditemukan dengan banyaknya orang yang menderita iritasi mata, infeksi saluran pernapasan termasuk batuk dan flu, iritasi pada kulit serta sakit kepala.

Kerusakan ekosistem air juga terdampak karena banyak hewan dan tumbuhan air yang tidak dapat bertahan hidup pada air ber-pH asam. Habitat mereka berubah dengan ekstrem akibat perubahan pH air. pH air yang asam juga banyak berdampak pada kerusakan bangunan dengan sifatnya yang korosif.

Tidak hanya itu, sektor kehutanan dan pertanian pun terdampak karena banyaknya tanaman yang rusak akibat menyerap air dengan pH asam. Hutan banyak mengalami kerusakan yang juga berdampak pada satwa yang tinggal disana. Produksi pertanian menurun akibat gagal panen yang disebabkan oleh kerusakan tanaman muda serta dari anomali cuaca yang sedang terjadi.

Kita membutuhkan solusi dari permasalahan hujan asam yang terjadi untuk keluar dari kesulitan yang diakibatkannya. Berbagai penelitian dan pengembangan teknologi dilakukan para ahli pada sektor pendidikan untuk masalah ini. Seberapa parah hujan asam yang terjadi perlu dilakukan pemeriksaan terhadap air permukaan. Sampel dapat diambil dari sungai, danau, sumur atau mata air dan lahan basah, terlebih lagi sesaat setelah hujan terjadi.

Sampel air permukaan dapat dibawa ke laboratorium untuk diukur pH-nya menggunakan pH Meter. Selain itu, kandungan kimia lainnya juga perlu ditelusuri sehingga dapat ditarik kesimpulan dari mana sumber hujan asam itu berasal. Sebenarnya, pH dapat diuji langsung di lapangan menggunakan Indikator Universal atau pun menggunakan pH Meter Portable, namun penelitian di laboratorium menggunakan pH Meter Benchtop juga sangat perlu dilakukan untuk penelitian lanjutan hingga rilis laporan penelitiannya.

Batavialab sebagai solusi bagi laboratorium Anda telah memproduksi pH Meter Benchtop yang sangat cocok digunakan di laboratorium untuk menguji pH larutan, baik larutan kimia maupun sampel air dari lapangan. pH Meter Benchtop Batavialab memiliki Display Touchscreen 5 Inchi yang dapat menampilkan hasil pH dengan rentang pH 0 hingga 14 yang sangat jelas.

Untuk mendapat informasi dan spesifikasi pH Meter Benchtop Batavialab, Anda dapat menghubungi Batavialab - PT. Mitra Batavia Semesta melalui Sales Batavialab.




  Komentar

Belum Ada Komentar

Tambahkan Komentar