Tujuan dari dokumen ini yaitu
menyediakan SOP untuk keamanan penggunaan autoklaf. Sterilisasi dengan autoklaf
merupakan proses membunuh mikroorganisme dan kontaminasi pada alat yang akan
digunakan pada Biosafety Cabinet level 1,2, dan 3 serta limbah biohazard.
Bahaya
Autoklaf menggunakan tekanan dan
suhu tinggi untuk sterilisasi. Resiko keselamatan yang berpotensi terjadi antara
lain.
- Terpaparnya
panas hingga terbakarnya kulit akibat dari material panas serta dinding dan
pintu autoklaf
- Uap
panas dari dalam autoklaf dan matrial yang disterilisasi dapat menghasilkan uap
panas.
- Cairan
yang mendidih dan tumpah di dalam autoklaf.
- Tangan
dan lengan dapat terluka bakar terkena uap dari dalam autoklaf atau panas dari
dinding dan pintu autoklaf.
- Tubuh
terluka jika terjadi ledakan autoklaf.
Keamanan
Untuk menjamin kesehatan dan
keamanan pengguna autoklaf, penting bagi setiap departemen untuk memelihara
autoklaf dan melatih para pengguna dalam penggunaan autoklaf yang tepat.
- Nama
orang yang bertanggung jawab harus dipasang dekat autoklaf. SOP harus terpasang
dan terlihat ketika seseorang menggunakan autoklaf.
- Pengawas
laboratorium harus memastikan pengguna autoklaf telah dilatih sebelum
menggunakan autoklaf.
- Prosedur
dan instruksi dokumen dari pabrikan harus diikuti.
- Autoklaf
harus diinspeksi setidaknya setahun sekali. Inspeksi secara visual harus
dilakukan sebulan sekali oleh penanggung jawab autoklaf. Inspeksi, servis, dan
perbaikan harus dicatat untuk keperluan pemeliharaan alat.
- Spora
strip mungkin perlu digunakan untuk menguji dan memvalidasi keefektivan
autoklaf.
Alat
Proteksi Diri
Alat untuk menjaga tuduh dari air
mendidih dan panas yang membakar kulit saat penggunaan autoklaf antara lain
- Sarung
tangan anti panas yang dapat menutupi hingga ke lengan
- Jas
laboratorium
- Pelindung
mata
- Sepatu
tertutup
Instruksi Operator
Autoklaf
Pelatihan
Semua personel yang menggunakan autoklaf
harus berhasil menyelesaikan pelatihan dari pengawas mereka dengan prosedur
yang aman.
Persiapan
Bahan
- Pastikan
bahan yang akan diautoklaf merupakan bahan yang aman
- Sampel
berisi pelarut atau bahan yang bersifat mengeluarkan racun jangan diautoklaf
- Jangan
melakukan autoklaf dengan pintu autoklaf yang tidak terkunci rapat
- Glassware
harus diinspeksi apakah ada retakan atau tidak
Siapkan
dan Bungkus Bahan dengan Pas dan Sesuai
- Material
kering yang longgar harus dibungkus dengan kertas khusus atau aluminium foil.
Bungkus yang terlalu kencang akan menghalangi masuknya uap danmenurunkan
efektivitas proses
- Longgarkan
tutup untuk mencegah tekanan yang meningkat. Semua yang diautoklaf harus
ditutupi oleh tutup yang agak longgar
- Larutan
yang akan diautoklaf tidak melebihi 2/3 wadah. Tutup cairan dengan penutup yang
agak longgar
- Glassware
harus berbahan borosilikat yang tahan panas
- Plastik
yang digunakan untuk wadah harus berbahan tahan panas seperti polikarbonat,
Teflon, polipropilen
- Semua
barang harus diberi label yang tahan terhadap proses autoklaf
- Benda
tajam harus dikemas dan ditempatkan pada wadah khusus
Tempatkan
Barang pada Kontainer Sekunder untuk Perlindungan dari Bahan yang Tumpah
- Bahan
harus ditempatkan pada wadah atau container sekunder berbahan stainless steel
atau yang cocok dengan autoklaf dan mudah dalam penanganan
- Tempatkan
wadah cairan, kantong media agar atau bahan yang dapat mendidih ke dalam wadah
sekunder dalam autoklaf
- Wadah
harus cukup besar untuk memuat tumpahan
- Kantong
tidak boleh ditutup rapat karena uap tidak bisa masuk jika kantong ditutup
terlalu rapat
Sampah
Biohazard Harus Diproses Mengikuti Pedoman Pengisian Autoklaf
- Gunakan
jas laboratoriu, pelindung mata, sarung tangan, dan sepatu tertutup
- Letakkan
bahan dalam autoklaf. Jangan mencampur bahan yang tidak memiliki kecocokan
antara satu dengan yang lain
- Jangan
mengisi autoklaf terlalu penuh, sisakan ruangan yang cukup untuk sirkulasi uap.
Jika perlu tempatkan kontainer diatas ruangan tersebut untuk memastikan
penetrasi uap dan menghindari udara terperangkap
- Tutup
dan kancingkan pintu autoklaf dengan sungguh-sungguh dan baik
Mengoperasikan
Autoklaf
- Tutup
dan kunci pintu autoklaf
- Pilih
siklus yang tepat. Hal ini perlu didiskusikan dengan asisten laboratorium.
Manual pengguanaan autoklaf harus berada dekat dengan autoklaf
- Atur
waktu dan suhu yang cukup jika Anda menggunakan siklus dengan pengaturan
- Mulai
proses autoklaf da nisi log book dengan informasi kontak anda. Biasanya proses
autoklaf selesai dalam 1 – 1.5 jam, tergantung tipe siklus yang digunakan
- Jangan
berusaha membuka autoklaf saat proses masih dan sedang berlangsung
- Jika
rasanya terdapat masalah, batalkan siklus autoklaf dan laporkan pada pihak yang
berwenang sesegera mungkin
Mengeluarkan
Isi dari Autoklaf
- Gunakan
sarung tangan, pelindung mata, jas laboratorium, dan sepatu tertutup
- Pastikan
siklus autoklaf telah selesai; suhu dan tekanan kembali ke kondisi yang aman
- Gunakan
alat perlindungan diri, berdiri di belakang pintu autoklaf sebagai upaya
pencegahan terpapar uap apanas dan kehati-hatian, buka pintu autoklaf sedikit
saja dan tidak lebih dari 1 inchi, biarkan uap keluar dan tekanan kembali
normal terlebih dahulu
- Diamkan
selama 10 menit, setelah itu buka pintu autoklaf agar uap keluar dan udara yan
terperangkap dapat bebas. Hal ini mengurangi resiko terhadap pengguna
- Jangan
memutar-mutar kontainer yang berisi bahan bersuhu tinggi atau melepas sumbat
sebelum kontainer dikeluarkan
- Gunakan
sarung tangan saat mengeluarkan bahan. Anggaplah semua bahan yang dikeluarkan
dari autoklaf memiliki bahaya yang sangat tinggi oleh suhu yang dimiliki
bahan-bahan tersebut
- Tutup
pintu autoklaf dengan benar
Log
Book Pengguna Autoklaf
- Pengguna
autoklaf harus tercatat dalam log book. Catatan nantinya akan digunakan untuk
pemeliharaan, servis, pelaporan kejadian dan kecelakaan, serta kesalahan yang
terjadi saat penggunaan autoklaf
- Daftar
log book meliputi nama, nomer telepon, tanggal dan waktu, serta durasi
pemakaian autoklaf
- Log
book harus dijaga dan selalu berdampingan dengan autoklaf
- Contoh
log book jika mengganti log book yang baru harus dilampirkan
Pemeliharaan
dan Perbaikan
- Jangan
mengoperasikan autoklaf kecuali jika autoklaf dalam kondisi yang baik setelah
perbaikan
- Hanya
orang yang professional dan terkualifikasi yang diizinkan melakukan perbaikan
terhadap autoklaf
- Laporkan
kemungkinan adanya kerusakan atau ketidakberfungsian alat
- Perbaikan
dilakukan oleh ahli yang telah direkrut oleh instansi laboratorium
Kemungkinan yang
Dapat Terjadi
Malfungsi
Autoklaf
- Jika
autoklaf tidak bekerja seperti harapan, jangan berusaha untuk menyelesaikan
permasalahan itu sendiri. Umumkan atau beri pemberitahuan untuk tidak
menggunakan autoklaf hingga terdiagnosa terhadap permasalahan tersebut dan
hingga autoklaf selesai diperbaiki
- Catat
malfungsi tersebut dalam log book
- Hubungi
petugas laboratorium dan laporkan masalah yang terjadi
- Hanya
ahli yang diizinkan memperbaiki autoklaf
Respon
Terhadap Suatu Insiden pada Autoklaf
- Setiap
insiden termasuk tumpahan biohazard dan rekombinan ayau pun molekul asam nukleat
sintesis harus dilaporkan kepada pengawas, ahli biosafety dan biosecurity
- Jika
terjadi cedera atau luka, carilah pertolongan pertama. Kalau memungkinkan
hubungi medis setempat dan terdekat
- Jika
pakaian tersiram cairan panas dan basah, segera lepas pakaian tersebut dan
celupkan tubuh yang terpapar panas dalam air dingin
- Berilah
pemberitahuan atas kejadian tersebut
Membersihkan
Tumpahan Bahan
- Tumpahan
mungkin terjadi dari bahan yang sangat mendidih atau bungkus yang rusak
- Jangan
operasikan autoklaf hingga tumpahan selesai dibersihkan
- Operator
autoklaf bertanggung jawab membersihkan tumpahan pada autoklaf. Tunggu hingga
autoklaf dingin, baru bersihkan tumpahan tersebut.
- Lihat
kembali Safety Data Sheet untuk memastikan proses pembersihan tumpahan yang
benar terhadap bahan tertentu
- Buang
limbah tumpahan dengan mengikuti anjuran yang benar
- Glassware
yang pecah harus dibuang dengan pembuangan yang benar
- Catat
kejadian tumpahnya bahan yang diautoklaf dan prosedur pembersihannya di dalam
loog book autoklaf tersebut
Tambahkan Komentar