Autoklaf – Cara Aman dan Efektif Menggunakan Autoklaf
Autoklaf mudah digunakan, tetapi dapat membahayakan keselamatan jika dioperasikan dengan tidak benar. Artikel ini ditulis untuk mencegah terjadinya cedera dan memastikan bahwa limbah biologis sudah tidak dapat mengkontaminasi untuk dibuang.
Apa itu Autoklaf?Autoklaf merupakan alat sterilisasi yang bekerja menggunakan air, tekanan, dan panas untuk menghasilkan uap yang super panas sehingga dapat membunuh mikroorganisme dan spora. Autoklaf digunakan untuk dekontaminasi limbah biologis, dan mensterilisasi media, instrumen dan peralatan laboratorium.
Faktor yang mempengaruhi keefektifan sterilisasi
Panas dari uap autoklaf harus kontak dengan semua permukaan barang yang diautoklaf atau muatan. Tutup semua botol dengan longggar selama siklus berlangsung sehingga uap yang meningkat dan tersebar selama pemanasan tidak akan menyebabkan ledakan. Material cair seperti media di dalam botol tidak boleh melebihi setengah dari volume chamber autoklaf karena akan memberikan keleluasaan uap untuk bersirkulasi dengan bebas melewati muatan autoklaf. Jangan mengisi kantung autoklaf terlampau penuh, dan hubungkan secara longgar untuk memberi jalan kepada uap untuk masuk ke tengah-tengah kantung autoklaf. Muatan yang terlampau besar dan banyak membutuhkan waktu yang lebih panjang dalam proses sterilisasi.
Pertimbangan keselamatan menggunakan autoklaf
Menentukan keefektifan sterilisasi autoklaf
Pengguna autoklaf bertanggungjawab untuk melakukan tes bulanan pada autoklaf dan melaporkannya kepada manajer lab. Menguji autoklaf menggunakan Geobacillus stearothermophilus merupakan tindakan yang tepat karena mikroorganisme tersebut toleran terhadap panas. Jika sterilisasi menggunakan autoklaf tidak merusak spora Geobacillus, berarti ada yang tidak bekerja dengan benar, baik operatornya atau pun autoklafnya. Jika dirasa operator sudah bekerja dengan keahliannya, dan hasil yang buruk masih terjadi, laporkan masalah ini kepada manajer, dan sebaiknya beritahu vendor dari autoklaf yang Anda miliki. Ada pula indikator untuk siklus panas kering yang dapat digunakan untuk menguji keefektifan autoklaf yaitu Bacillus atrophaeus.
Tambahkan Komentar