Bahaya yang Umum Terdapat di Laboratorium

Kamis, 15 Desember 2016
Bahaya yang Umum Terdapat di Laboratorium

·         Api

Waspada dan peduli terhadap segala sesuatu  dan di setiap situasi yang dapat menimbulkan api

 

·         Ledakan

Jangan pernah memanaskan sesuatu dengan sistem tertutup atau menyulut reaksi dalam sistem tertutup. Sebelum memulai distilasi atau reaksi kimia, pastikan bahwa sistem tersebut terbuka atau mempunyai ventilasi. Akibat dari ledakan yang ditimbulkan antara lain pecahan gelas yang terpental dan bahan kimia yang berhamburan, biasanya keduanya bersifat panas dan korosif.

 

·         Kebakaran Bahan Kimia

Beberapa bahan kimia anorganik seperti asam mineral dan basa bersifat korosif, terutama bahayanya terhadap mata dan kulit. Selain itu juga bahan kimia organik seperti halide, fenol juga korosif dan juga beracun.

 

·         Kebakaran Akibat Suhu Panas

Kebakaran akibat suhu panas biasanya disebabkan oleh pemanasan atau reaksi kimia yang menimbulkan panas.

 

·         Tersayat atau Terpotong

Kecelakaan paling banyak di laboratorium mungkin tersayat atau teririsnya kulit tangan ketika memasang karet stopper ke tabung gelas, thermometer yang pecah di tangan, atau terkena flask distilasi yang pecah.

 

·         Terpapar Bahan Kimia di Kulit

Jagalah selalu agar bahan kimia tidak terkena kulit. Beberapa bahan kimia organik tidak korosif, tidak membakar kulit atau tidak terlihat serius berefek pada kulit. Bagaimana pun jika bahan kimia terpapar ke kulit, kadang-kadang memberi dampak yang mengerikan. Beberapa bahan dapat memberikan reaksi alergi seiring berkali-kali bahan tersebut memapar kulit dengan munculnya demartitis. Berhati-hati saat mnyentuh wajah atau mata di dalam laboratorium. Pastikan tangan kalian bersih jika terpaksa menyentuh wajah atau mata. Sarung tangan selalu tersedia di laboratorium. Bagaimana pun sarung tangan yang tersedia di laboratorium itu dapat menjaga kulit dari bahan kimia, tapi bisa saja ditembus oleh bahan kimia atau reagen lain tanpa sepengetahuan dan sepengelihatan mata. Jika sarung tangan gloves bersentuhan dengan reagen kimia, lepaskan sarung tangan tersebut dan cuci tangan, lalu pakai gloves yang masih bersih dari bahan kimia.

 

 

 

·         Menghirup Bahan Kimia

Jauhkan hidung kalian dari bahan kimia. Beberapa bahan kimia, umumnya berupa pelarut, beracun jika terhirup pada jumlah tertentu dan dalam periode yang panjang. Jangan menguapkan pelarut secara berlebihan di dalam laboratorium, gunakan fume hood yang tepat dan distilator yang tepat dengan kondensor. Beberapa senyawa seperti asetil klorida dapat menyebabkan iritasi pada mata, hidung, tenggoraokan, paru-paru sementara benzyl klorida dapat meyebabkan pengaruh yang hebat pada mata yang menyebabkan iritasi dan mata berair.

 

·         Menelan Bahan Kimia

Kejadian menelan bahan kimia umumnya terjadi karena memipet langsung menggunakan mulut, kontaminasi dari tangan yang kotor dengan bahan kimia, makanan dan minuman yang terkontaminasi bahan kimia.

 

·         Terpeleset, Tersandung dan Terjatuh

Bahaya ini terjadi karena housekeeping yang kurang baik. Kebersihan dan keteraturan dalam meletakkan barang di dalam laboratorium sangat penting menghindari kejadian ini. Perilaku orang yang bekerja di laboratorium dalam menjaga setiap barang dan kelakuannya yang wajar akan menghindarkan seseorang dari kejadian ini.

 

·         Bahaya Bahan Kimia : bahaya bahan kimia berupa asam, basa, dan pelarut yang dapat memicu penguapan, kebakaran, dan pemaparan kedalam tubuh melalui kulit.

 

·         Bahaya Biologis : bahaya ini dapat datang dari bakteri, virus, darah, jaringan, atau cairan dari  manusia atau hewan yang membawa penyakit.

 

Bahaya Diasosiasikan dengan Peralatan Laboratorium dan Percobaan

·         Autoklaf

Pada Autoklaf terdapat beberapa bahaya fisik yang berpotensi menimbulkan kecelakaan pada seseorang yang bekerja menggunakannya di laboratorium. Bahaya tersebut antara lain, Panas, Uap Panas, Tekanan, Kebakaran dari uap dan cairan panas, dan Bahaya Teriris dari gelas yang pecah atau meledak akibat penggunaan Autoklaf yang kurang baik.

 

·         Baterai

Perhatian mengenai bahaya yang dapat ditimbulkan baterai mencakup apa yang akan dijabarkan berikut.

Ø  Baterai mengandung racun asam berupa larutan korosif dan menimbulkan adanya gas hydrogen selama pemakaian dan pengisian dan berpotensi menimbulkan bahaya ledakan.

 

 

Ø  Harus ada pertukaran udara yang baik dari ventilasi udara di laboratorium untuk mencegah gas hidrogen berakumulasi, serta penempatan Eyewash Station atau Safety Shower harus tepat pada area atau lokasi baterai digunakan.

Ø  Baterai Lithium bisa saja meledak apabila diisi terlalu lama.

Ø  Nikel cadmium dan timah asam mengandung logam berat.

Ø  Hampir semua baterai yang dapat diisi ulang dapat menimbulkan percikan api.

 

·         Centrifuge

Ø  Pahami prosedur pemakaian centrifuge dari pabrikan.

Ø  Perhatikan instruksi bagaimana menjaga sampel tetap seimbang saat akan dilakukan centrifugasi. Sampel yang tidak seimbang dapat menyebabkan centrifuge macet atau bahkan menyebabkan sampel terpental berantakan.

Ø  Periksa kondisi tube dan botol untuk mencegah pecahnya tube atau botol tersebut saat dilakukan centrifugasi.

Ø  Kapanpun akan melakukan centrifugasi bahan biohazard selalu masukkan dan keluarkan sampel ke dan dari centrifuge di dalam Biosafety Cabinet untuk mencegah paparan bahan biohazard ke lingkungan laboratorium.

Ø  Pastikan tutup pintu rotor tertutup dengan baik untuk mecegah sampel berantakan. 

 

·         Electrical Safety

Ø  Tangan yang basah, larutan garam, dan beberapa alat anti static dapat menyambarkan listrik ke tubuh.

Ø  Bahaya yang terjadi yaitu tersetrum listrik

Ø  Bahan korosif di laboratorium dapat menyebabkan kabel-kabel atau insulator yang terpapar menjadi rusak dan terkelupas sehingga kabel terbuka dan dapat menyebabkan tersetrum orang yang menyentuhnya.

Ø  Beberapa alat listrik juga berpotensi menyalakan api

Ø  Jangan pernah menyimpan larutan bahan kimia yang mudah terbakar dan meledak seperti pelarut atau bahan bakar di dekat peralatan listrik barang sekalipun

Ø  Lepaslah cincing, gelang dan jam tangan yang dapat menjadi penghantar arus listrik jika bekerja sekitar peralatan atau sumber listrik

 

·         Peralatan Elektroforesis

Ø  Elektroforesis dapat menimbulkan bahaya listrik atau setrum, kimia, dan radiologi

Ø  Elektroforesis menggunakan voltase atau tegangan ekstra tinggi (hingga 2000 volts) dan berpotensi sangat membahayakan dengan arus (80 milliamps atau lebih). Hal ini sangat berpotensi menyebabkan tersetrum jika tidak diperlakukan dengan baik dan tepat.

 

 

Ø  Tangki buffer dapat retak dan bocor, ini juga dapat berbahaya dan tidak baik digunakan.

 

·         Ekstraksi, Distilasi, dan Evaporasi

Beberapa kegiatan rutin laboratorium memiliki bahaya fisik yang dapat dihindari dengan teknik yang baik. Berikut beberapa pedoman untuk mencegah terjadinya kesalahan yang umum terjadi.

1.      Ekstraksi menggunakan funnel separasi

Ø  Tekanan yang sangat berlebih dapat menyebabkan vessel meledak

Ø  Pencampuran pelarut volatile – aduk larutan dan ventilasikan zat volatilnya secara berulang-ulang untuk mengurangi tekanan sebelum pemisahan bahan. 

Ø  Stopcock yang dapat terpental – ketika membuka stopcock, tangan tetap menjaga sumbat agar tetap pada tempatnya dengan sungguh-sungguh

Ø  Api dan bahaya asap bahan kimia – jauhkan funnel dari sumber nyala api dan orang-orang, lebih baik dilakukan di dalam lemari asam atau fume hood

Ø  Paparan asap bahan kimia yang berlebih – usahakan volume sampel yang dikerjakan tetap kecil saja untuk mengurangi resiko tekanan berlebih. Jika volume besar dibutuhkan, bagi pekerjaan ke dalam beberapa batch yang lebih kecil.

 

2.      Distillasi

Ø  Bumping / splashing – bumping dapat dihindari saat pemanasan yaitu menggunakan Heating Mantle  atau batu didih. Juga pengadukan dapat mencegah timbulnya bumping atau letupan. Batu didih hanya dapat digunakan jika proses dilakukan pada kondisi tekanan atmosfer.

Ø  Jangan masukkan benda padat seperti batu didih ke dalam cairan yang hampir mendidih.

Ø  Ledakan – senyawa organik jangan pernah dibiarkan mendidih hingga kering apabila diketahui memiliki peroksida bebas karena dapat menyebabkan ledakan apabila peroksida bebas terkonsentrasi dipanaskan.

 



  Komentar

Belum Ada Komentar

Tambahkan Komentar